FUNGSI BERSIN DAN BAHAYA MENAHAN BERSIN

 FUNGSI BERSIN DAN BAHAYA MENAHAN BERSIN

BERSIN

            Menurut Paramita (2013, p. 475) bersin merupakan tindakan refleks untuk mengeluarkan udara semi otonom yang terjadi dengan keras dan secara tiba-tiba lewat hidung dan mulut akibat iritasi di saluran hidung, udara yang keluar ketika bersin mencapai kecepatan 70m/detik (250 km/jam). Sebenarnya setiap mahluk hidup mengalami bersin merupakan sesuatu hal yang normal, karena bersin merupakan reaksi penyesuaian untuk menyingkirkan ingus yang mengandung partikel atau gangguan mahluk asing yang masuk kedalam tubuh melalui alat pernafasan manusia dan juga untuk membersikan rongga hidung. Pada saat mahluk hidup bersin, itu merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda-benda asing yang dapat menimbulkan iritasi dan peradangan, misalnya seperti virus, bakteri, dan mikroba lain yang berasal dari saluran pernafasan yang keluar melalui mulut dan hidung bersama butiran-butiran air yang berukuran sangat kecil (diameternya antara 0,5 sampai 5 µm), sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dihasilkan dalam 1 kali bersin (Ubaidah, 2014, pp. 17-18).

FUNGSI BERSIN

            Bersin merupakan kegiatan yang postif karena memiliki fungsi untuk membersikan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorokan) dan ini adalah hal yang baik, sedangkan menahan bersin akan menimbulkan beberapa resiko penyakit yang akan timbul (Ubaidah, 2014, p. 23).

BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB BERSIN

            Penyebab setiap orang bersin itu berbeda-beda, demikian dengan volume dan seberapa sering bersin itu berbeda-beda, diabawa ini beberapa faktor yang menyebabkan bersin, yaitu:

1.      Aliran udara yang masuk akan melewati rongga hidung yang diselimuti selaput lendir hidung, apabila selaput lendir ini terkena dengan benda-benda asing yang menyebabkan iritasi atau alergi maka akan menimbulkan bersin, sejumlah faktor yang menyebabkan iritasi dapat membuat bersin yaitu: polusi, asap, jamur, udara dingin, serbuk sari, debu, merica, bau yang menyengat, bulu binatang, bakteri, virus dan mahluk mikroba lainnya (Bratawidjaja, 2013, p. 20).

2.      Bersin juga timbul karena adanya peradangan rhinosinusitis, benda asing, infeksi virus, atau sebuah reaksi alergi/rhinitis alergi, rhinitis nonallergic, pembekakan dan iritasi pada bagian hidung akibat infeksi. Peradangan dalam hal ini biasanya berupa sakit flu, pada saat flu banyak sekali partikel benda asing yang berada padahidung. Makadari itu ketika bersin disarankan untuk menutup hidung dengan tissue atau saputangan, selain mengandung unsur kesopanan tetapi dapat menekan penyebaran kuman penyakit (Ubaidah, 2014, pp. 18-19).

3.      Bersin juga dapat timbul karena wajah kita terkena sinar matahari, kecenderungan bersin ketika wajah terkena sinar matahari disebut photic sneeze. Penyebabnya bukan karena cahaya matahari memanaskan hidung tetapi otak yang tersedot turun. Sebab ini akan membuat mata berair, dan caiaran yang turun ke mata kemudia turun juga ke hidung kemudia diikuti dengan bersin (Ubaidah, 2014, p. 20). Hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintas jalur pusat bersin.

MEKANISME BERSIN

            Dalam hidung terdapat ujung-ujung saraf dari serat nyeri yang ditemukan dalam membran rongga hidung dan membra mukosa olfaktorius, ujung-ujung inilah yang peka terhadap rangsangan bau yang dihantarkan oleh saraf trigeminus. Ujung-ujung ini juga yang berperan menimbulkan bersin, imbibisi nafas dan respon refleks lain terhadap zat yang merangsang hidung (Yatim, 2003, p. 855). Pada saat bersin lidah menutup aliran udaran dan benda-benda asing yang mengganggu tenggorokan digiring kemulut dan hidung yang pada akhirnya menghasilkan bersin ketika bereaksi dengan ujung-ujung saraf pada saat nyeri dalam hidung.

Fakta-fakta ketika seseorang bersin, yaitu:

1.      Ketika Bersin Mata Tertutup

2.      Kaitan Detak Jantang Dengan Bersin

    Baca Juga: Resep Terapi Jahe Untuk Beberapa Penyakit

    Baca Juga: Kandungan Zat Dalam Jahe Untuk Kesehatan 

BAHAYA MENAHAN BERSIN

            Masih banyak orang mencoba untuk menahan bersin karena terlibat obrolan penting atau sedang berada ditempat yang ramai dan ruangan, mereka menahan bersin dengan cara menekan hidung mereka sehingga keinginan untuk bersin menjadi hilang. Tanpa disadari menahan bersin akan menimbulkan masalah serius dalam kesehatan apabila sering dilakukan. Berikut ini bahaya menahan bersin, yaitu:

1.      Yang kita ketahui bahwa kecepatan udaran ketika bersin yaitu 161-250 km/jam, makadari itu apabila seseorang menahan bersin maka tubuh mau tidak mau harus menahan kecepatan tersebut secara tiba-tiba. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada funsi tubuh dan menyebabkan kuman yang seharusnya keluar malah masuk kembali.

2.      Menurut Dr. Roizen dalam Ubaidah (2014, p. 23) mengemukakan bahwa ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang menahan bersin, yaitu:

a)      Mimisan

b)      Pecah Gendang Telinga

c)      Vertigo

d)     Gangguan Pendengaran

e)      Menyebabkan Patah Tulang di Tulang Rawan Hidung

Hal ini terjadi karena tubuh berusaha menahan kecepatan dari bersin yang tinggi. Cidera yang timbul pada umumnya mempengaruhi struktur bagian dalam kepala.

3.      Apabila seseorang menahan bersin maka virus, bakteri, kuman dan mikro organisme lainnya akan tetap terperangkap dalam tubuh. Makadari itu biarkan bersin berkerja dengan semestinya.

Jangan Lupa Berlangganan (Gratis) dan Comment Agar Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Bratawidjaja, K. (2013). Mengenal Alergi, Edisi Revisi 2013. Badan Penerbit FKUI: Jakarta.

Paramita. (2013). Kamus Keperawatan, Edisi Kedua. PT. Indeks: Jakarta.

Ubaidah, H. H. (2014). Kajian hadis tematik seputar bersin: perspektif ilmu medis.

Yatim, W. (2003). Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN MATEMATIKA MENURUT 6 PARA AHLI

PERBEDAAN ANTARA JIWA DAN NYAWA

PENGERTIAN SENI DAN PENGELOMPOKAN SENI

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

TAHAP PEMBELAJARAN MOTORIK

JENIS JENIS KEKERASAN ANAK (CHILD ABUSE)

SELF-CONTROL (PENGENDALIAN DIRI)