JENIS-JENIS BULLYING, WAJIB DIKETAHUI
JENIS-JENIS BULLYING, WAJIB DIKETAHUI
Masalah bullying di lingkungan sosial masih banyak
sekali terjadi. Dalam dunia pendidikan juga bullying merupakan PR bagi seorang
guru agar anak didiknya terhindar dari perilaku bullying, karena tanpa disadari
perilaku bullying akan menyebabkan psikologis dan psikis seseorang terganggu,
tertekan dan tidak enak. Makadari itu dalam artikel ini akan membahas
jenis-jenis bullying yang sering terjadi agar semua orang dapat memahami dan
berhati-hati apabila terjadi proses bullying kepada dirinya.
JENIS-JENIS
BULLYING
Tanpa disadari bullying terjadi dalam beberapa bentuk
tindakan. Menurut Coloroso (2007) tindakan bullying dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1.
Bullying
Fisik
Bullying fisik merupakan salah satu jenis bullying
yang dapat di identifikasi langsung karena prosesnya Nampak/dapat dilihat
langsung. Namun dari beberapa kejadian siswa yang menjadi korban bullying fisik
tidak berani melaporkan tindakan tersebut, salah satunya dikarenakan takut
ditindas lebih parah dari sebelumnya. Contohnya bullying fisik yaitu seperti
memukul, mencekik, menendang, menampar, menyikut, mencakar, menggigit, dan
meludahi anak yang di tindas hingga ke posisi yang sangat menyakitkan. Proses bullying
tersebut biasanya menimbulkan bekas fisik maupun non fisik, bekas fisik seperti
memar di bagian-bagian tubuh yang terkena siksaan, sedangkan non fisik seperti
pakaian yang dikenakan korban menjadi kusut, robek dan biasanya barang bawaan
korban akan di rusak oleh pelaku. Semakin kuat dan dewasa seorang pelaku
bullying maka di masa depan akan terus terbiasa dan semakin berbahaya jenis
serangannya.
2.
Bullying
Verbal
Bullying verbal merupakan jenis bullying yang paling
umum digunakan. Baik dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan, karena bullying
verbal mudah dilakukan dan dapat di bisikan kepada korban mau itu orang dewasa
atau teman sebaya, tanpa terdeteksi. Contohnya bullying verbal seperti celaan,
fitnah, julukan nama, penghinaan, kritik pedas, dan pernyataan-penyataan yang
berisi ajakan seksual dan pelecehan seksual. Selain itu bullying verbal dapat
berupa perampasan barang-barang korban, komunikasi melalui telepon yang
mengandung kata-kata kasar, email yang mengintimidasi, surat-surat kaleng yang
berisi ancaman kekerasan, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, dan gosip.
3.
Bullying
Relasional
Bullying relasional merupakan jenis bullying yang
sulit dideteksi dari luar, karena proses bullying relasional melakukan
perlemahan harga diri pada korban penindasan secara sistemtis melalui
pengabaian, pengecualian, atau penghindaran. Penghindaran secara tidak langsung
merupkan proses penyingkiran, dan hal ini alat penindasan yang paling kuat. Anak
yang menjadi korban mungkin tidak akan mendengar gossip itu, tetapi akan tetap
mengalami efeknya. Bullying relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau
menolak seorang teman. Contoh dalam bullying relasional yaitu pandangan yang
agresif, tarikan nafas, lirikan mata, bahu yang diangkat, tertawa mengejek, dan
Bahasa tubuh yang mengandung seksual maupun kasar.
4.
Cyber
Bullying
Cyber bullying merupakan jenis bullying yang terbaru
pada era sekarang, karena perkembangan teknologi yang semakin maju seperti
media sosial dan internet. Proses cyber bullying akan terus menerus mengirimkan
pesan-pesan yang negative pada korban baik itu melalui sms, email maupun media
sosial lainnya, yang akan berdanpak pada korban rasa tidak tenang dan merasa di
awasi. Contoh cyber bullying yaitu meninggalkan voice yang kejam dan negative,
mengirimkan pesan yang menyakitkan, menelpon terus-menerus namun tidak ada
suara, membuah sebuah media sosial/website yang bertujuan untuk membuat malu
korban, korban di hindari dari chat room, “happy
slapping” yaitu sebuah video yang
bermaksud mempermalukan korban lalu di sebar luaskan.
Baca Juga: Penyebab Remaja Melakukan Bullying
Sedang
kan menurut Zakiyah (2017, p. 329) jenis-jenis bullying dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
1.
Kontak
fisik langsung (memukul, menggigit, mencekik, menjebak, menendang, mengunci,
mencakar, mencubit dan merampas dan merusak barang korban)
2.
Kontak
verbal Langsung (merendahkan, mengancam, mempermalkan, memanggil nama ejekan,
mencela dan menyebarkan gosip)
3.
Perilaku
non verbal langsung (melihat dengan sinis, menurunkan jempol ke bawah,
menjulurkan lidah, mimic muka yang merendahkan)
4.
Perilaku
non verbal tidak langsung (menjauhi atau mendiamkan seseorang, menghancurkan
persahabatan orang, menguciklan, mengabaikan)
5.
Pelecehan
seksual (sebuah perilaku yang agresif secara fisik maupun verbal yang berisikan
arah sex)
Setelah
kita mengetahui jenis-jenis bullying pada penjelasan di atas, maka kita sebagai
mahluk sosial tidak boleh saling mencela atau menyakiti satu sama lain, karena
semua itu akan berndanpak negative bagis kita maupun orang lain. Dan dengan
penjelasan di atas kita dapat lebih berhati-hati kembali apabila hal tersebut
terjadi pada diri kita, kita dapat menghindari atau menjauhi orang yang
melakukan bullying tersebut untuk kebaikan diri sendiri terutamanya.
Jangan Lupa Berlangganan (Gratis) dan Comment Agar Kalian Tidak
Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Coloroso,
B. (2007). The bully, the bullied and the
bystander. New York: HarperCollins.
Zakiyah, E. Z. H., Sahadi Santoso,
Meilanny Budiarti (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan
bullying. J Prosiding Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).
Our top picks host thousands of exclusive, high-RTP, and entertaining slot machines to discover. Buffalo™ Gold offers gamers an enhanced expertise to their favorite Buffalo™ recreation. The Fu Babies™ are again and bringing luck to gamers in Dancing Drums® Slot Machine. This five-reel, three-row recreation 토토사이트 brings the luck with exciting Wild, Jackpot and Free Spins options.
BalasHapus