PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARBOHIDRAT

          Yang kita ketahui bahwa karbohidrat merupakan salah satu pemasok energy bagi mahluk hidup agar dapat selalu beraktivitas dengan maksimal. Setiap organ dalam tubuh manusia sangat membutuhkan sekali karbohidrat yang nanti di rubah menjadi glikosa dan energy. Karbohidrat dapat kita temukan dari berbagai makanan yang beredar pada saat ini, contoh kecilnya seperti nasi, kentang, gandum, jagung, roti dan lainya. Dalam altikel kali ini akan membahas mengenai penyakit yang berhubunga dengan karbohidrat, ingat karbohidrat itu komponen penting bagi tubuh tetapi apabila mahluk hidup mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dan tidak terkontrol maka akan berdanpak buruk bagi kinerja tubuh kita. Makanlah dengan secukupnya dan jangan berlebihan apabila tidak ingin menimbulkan penyakit seperti dibawah ini.

PENYAKIT YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN KARBOHIDRAT

1.     Penyakit Kegemukan

Menurut Siregar (2014, p. 42) mengatakan kegemukan ini merupakan danpak dari ketidakseimbangan energy yaitu asupan energy jauh melampaui pengeluaran energy dalam jangka waktu tertentu. Secara garis besar kegemukan ini disebabkan karena terlalu banyak makan dan terlalu sedikit bergerak. Kelebihan energy dalam tubuh akan disimpan oleh tubuh dalam jaringan lemak.

Banyaknya faktor mengapa seseorang sedikit dalam bergerak ataupun sedikit meluangkan waktu untuk sedikit aktivitas fisik. Di eral digital sekarang semua aktivitas manusia sebagian besar terlah di gantikan oleh teknologi, robot dan sistem, seperti aktivitas di dalam kantor lebih mononton yang dimana bekerja berjam-jam hanya untuk menyelesaikan tugas di depan layar computer atau smartphone, aktivitas manusia dalam menempuh jarak sudah di bantuk oleh kendaraan, dan aktivitas di dalam pabrikpun sebagian besar sudah digantikan oleh mesin. Solusinya agar kita terhindar dari penyakit kegemukan yaitu menurut French et al. (1994) mengatkan banyak penelitian yang membuktikan bahwa prevalensi kegemukan dan indeks masa tubuh (IMT) dapat dikurangi dengan mengaikannya dengan olahraga.

Daerah dinding perut bagian depan mudah terlihat menebal pada seseorang yang menderita obesitas. Seseorang dapat dikatakan obesitas apabila berat badan laki-laki melebihi 15% dan pada wanita 20% dari berat badan ideal menurut umumnya. Yang harus diketahui bahwa apabila seseorang menderita obesitas maka organ0organ tubuh dipaksa untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan yang tidak memberikan manfaat langsung. Makadari itu mereka akan sekali cepat merasa gerah (panas) dan cepat berkeringat karena untuk melepaskan kelebihat panas tubuh tersebut. Menurut Sediaoetama (2019) mengatakan penderita obesitas mempunyai kecendrungan untuk lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dan cenderung lebih mudah mendapatkan kecelakaan.

Baca Juga: Jenis-jenis Karbohidrat Dan Manfaatnya

2.     Penyakit Gula (Diabetes Mellitus)

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor yaitu genetik, imunologik, lingkungan dan gaya hidup. Para ilmuan dan para peneliti bahwa dasar dari penyakit ini adalah defisiensi hormon insulin. Hormone yang disebabkan oleh sel-sel beta di dalam pulau Langerhans di dalam kelenjar pankreas ini mengatur metabolisme glukosa (Sediaoetama, 2019).

Menurut Siregar (2014, p. 43) mengatakan insulin bekerja mengubah glukosa menjadi glikogen di dalam sel-sel hati maupun otot, ini terjadi apabila kadar glukosa di dalam darah meninggi. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun, glikogen hati dimobilisasikan sehingga menaikan kembali konsentrasi glukosa di dalam aliran darah insulin juga meransang glukoneogenerasis, yaitu merubah beberapa metabolit menjadi glukosa khususnya metabolit hasil pemecehan lemak dan protein. Karena glukosa tidak dapat dipergunakan untuk menghasilkan energy, maka lemak dan protein lebih banyak dipecah untuk menghasilkan energy yang diperlukan, sehingga terjadi peningkatan gluconeogenesis. Peningkatan pemecahan asam lemak menghasilkan asam-asam keton, yang berakibat penurunannya pH cairan darah, sehingga terjadi asidosis.

Baca Juga: Sumber Makanan Yang Mengandung Karbohidrat

3.     Penyakit Kurang Kalori Dan Protein (KKP)

Penyakit ini biasanya menyerang pada anak-anak yang sedang tumbuh pesat, terutama yang berumur 2-4 tahun. Penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa dengan gejala yang klinis honger oedema (busung lapar), atau lebih tepatnya disebut penyakit kelaparan kurang makan. Gambaran klinik penyakit ini pada orang dewasa adalah orang yang sangat kurus, dan sering menunjukan adanya oedema terutama daerah kaki (Siregar, 2014, p. 42).

Baca Juga: Fungsi Karbohidrat Di Dalam Tubuh

Jangan Lupa Langganan (gratis) dan Comment Agar Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

French, S., Jeffery, R., Forster, J., McGovern, P., Kelder, S., & Baxter, J. (1994). Predictors of weight change over two years among a population of working adults: the Healthy Worker Project. J International journal of obesity related metabolic disorders: journal of the International Association for the Study of Obesity, 18(3), 145-154.

Sediaoetama, A. D. (2019). Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. J Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN MATEMATIKA MENURUT 6 PARA AHLI

PERBEDAAN ANTARA JIWA DAN NYAWA

PENGERTIAN SENI DAN PENGELOMPOKAN SENI

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

TAHAP PEMBELAJARAN MOTORIK

JENIS JENIS KEKERASAN ANAK (CHILD ABUSE)

SELF-CONTROL (PENGENDALIAN DIRI)