FUNGSI SENI
Seni berasal dari Bahasa latin yaitu Ars yang artinya memiliki keahlian,
adapun secara istilah seni adalah keahlian dalam mengekspresikan ide-ide dan
pemikiran estetika, termasuk meciptakan kemampuan imajinasi penciptaan suasana,
benda, atau sebuah karya yang mampu menimbulkan rasa indah. Menurut Sahman (1993, p. 189) mengatakan berbicara seni, secara holistic adalah
berbicara tentang semua itu, seni perlu dilihat sebagai kesatuan organic internal,
dimana unsur-unsur seperti: karya seni dan berbagai aktivitas terkait tidak
boleh dilihat terpisah yang satu dengan yang lainnya. Dari keterkaitan antara
yang satu (misalnya seni musik, tari, lukis dan sebagainya) dengan yang lainnya
(kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat dan seniman) dalam kesenian, reaksi
aliran itu adalah I’artengage. Seni tercipta
untuk sesuatu, yang dimaksud dengan sesuatu ini adalah masyarakat, jadi bukan
untuk si seniman itu sendiri. selanjutnya macam-macamnya dapat diisikan kepada
masyarakat, seni untuk bangsa, untuk mendidik, untuk mengajari, untuk
propaganda, untuk agama dan sebagainya. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai
fungsi seni.
FUNGSI
SENI
Karya seni dapat berbentuk visual, audio, dan audio
visual yang terpola sedemikian rupa, didalamnya terkandung sebagai makna dan
penafsiran yang dalam. Menurut Bahtiar, Baihaki,
Ruhmaya, Santosa, and Basari (2012, pp. 4-6) mengemukakan nilai fungsi dibagi menjadi dua, pertama
fungsi individual dan kedua fungsi sosial, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Pengertian Seni Dan Pengelompokan Seni
1. Fungsi
Individual
Fungsi seni individual adalah kebutuhan seseorang
dalam memenuhi ekspresi dari dalam dirinya yang lahir dari hasil proses
singgungan dengan alam sekitar yang mempengaruhinya, baik sebagai pemenuhan
kebutuhan fisik ataupun rohani.
a. Kebutuhan
Fisik
Kebutuhan fisik adalah terpenuhinya kebutuhan yang mengacu pada pemuasan
akan kebutuhan secara praktis dinikmati dan digunakan yaitu melalui karya seni,
seperti karya seni rupa arsitektur, kerajinan, furniture, pakaian dan
lain-lain.
b. Kebutuhan
Rohani
Dengan karya dan bekarya seni, seorang dapat memperoleh suatu suasana
yang aman, nyaman tenang dan dapat memperoleh sesuatu ketenangan dan pengalaman
batin.
2. Fungsi
Sosial
Fungsi sosial seni adalah suatu manfaat, makna, paedan
dan efek suatu karya terhadap masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
lansung. Oleh karenanya hampir semua kegiatan olah seni atau ekspresi seni
memiliki nilai fungsi sosial. Fungsi sosial dikelompokan pada bidang rekreasi,
komunikasi, agama, dan pendidikan.
Baca Juga: Prinsip-Prinsip Latihan
a. Fungsi
Rekreasi
Fungsi sosial seni bidang rekreasi adalah karya seni dapat memberi nilai
hiburan atau suasana baru dan menyenangkan pada masyarakat yang menikmatinya. Dengan
demikian fungsi seni dalam bidang rekreasi ada, apabila karya seni tersebut
memberi suasana baru dan menyenangkan diri seseorang setelah melihatnya. Menghayati
dan merasakan karya seni.
b. Fungsi
Komunikasih
Pada prinsipnya hampir semua karya seni berfungsi sebagai alat
komunikasi, seniman atau pencipta seni dengan masyarakat. Dengan kata lain
dialog antara seniman dengan masyarakat adalah melalui karyanya. Melalui karya
seniman dapat berbicara secara bebas terhadap apa saja yang ingin di
ungkapkannya.
c. Fungsi
Pendidikan
Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan yaitu adanya nilai-nilai
fungsi, tujuan dan makna pendidikan, baik terselubung atau secara terang
diungkapkan dalam karya tersebut. Juga terdapat karya seni yang dimanfaatkan
oleh dunia pendidikan.
d. Fungsi
Keagamaan
Fungsi seni dalam keagamaan yaitu adanya karya yang dibuat sebagai kepentingan agama, seperti arsitektur masjid, gereja, candi, vihara, tarian, ucapan adat, pertunjukan dan lainya (Bahtiar et al., 2012).
Baca Juga: Model-Model Pembelajaran Efektif Untuk Disekolah
Jangan Lupa Langganan (Gratis), Share dan Comment Agar
Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Bahtiar, T.,
Baihaki, W. R., Ruhmaya, Y., Santosa, H., & Basari, A. (2012). Seni Rupa. Fitshel Production.
Sahman, H. (1993). Telaah Sistematik Dan Historik. IKIP Semarang Press: Semarang.
Komentar
Posting Komentar