MEDIA PEMBELAJARAN SECARA UMUM
MEDIA PEMBELAJARAN SECARA UMUM
MEDIA
PEMBELAJARAN
Media pembelajaran berasal dari dua kata yaitu media
dan pembelajaran, media secara harfia berarti perantara atau pengantar,
sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas untuk membuat
seseorang malukan belajar. Media pembelajaran dapat menjadi salah satu kunci
membuat tujuan pembelajaran tercapai, siswa dapat memahami lebih baik dan
menyerap informasi lebih banyak karena siswa dapat berimajinasi dan merasakan
langsung replica sesuatu yang akan dipelajarinya. Menurut Rudi Susilana (2008, p.
5) “media pembelajaran memberikan
penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi
belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada
saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang
diterima siswa diperoleh melalui media.”
Mengunakan media pembelajaran sangat bermanfaat bagi
kesuksesan dalam pembelajaran itu sendiri, yang diaman menurut Falahudin (2014, p.
104) “Pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pebelajar”. Sedangkan menurut Andjani (2018, p. 9) “Pemanfaatan media merupakan
penggunaan alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seebagai
sumber belajar. terjadinya pemanfaatan media didasari oleh spesifikasi design
pembelajaran. Contohnya video yang diperlihatkan dibentuk dengan betuk belajar
yang sedang dilakukan sesuai dengan kepribadian masing-masing peserta didik”. Dapat di simpulkan bahwa media sebagai alat
penunjang seorang guru di sekolah dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam
proses pembelajaran agar tercapai sesuai yang di harapkan
dan berjalan dengan efektif.
Baca Juga: Model-Model Pembelajaran Efektif Di Sekolah
PERENCANAAN PENGGUNAAN MEDIA
Menurut
Molenda and James (1982)
dalam bukunya yang berjudul “instructional
media and the new technologies of instructions” menyusun model procedural yang
diberinama akronim “ASSURE” model ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin
pengguna media pembelajaran yang efektif.
Model
tersebut meliputi 6 langkah dalam perencanaan sistemkatik untuk penggunaan
media yaitu:
1.
Indentifikasi
kebutuhan dan karakteristik siswa
Sebuah
perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), salah satu indicator adanya
kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan agar
dapat dikuasai siswa.
2.
Peremusuan
Tujuan
Media
pembelajaran harus dibuat dengan sedemikian rupa sehingga akan membantu dan
memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3.
Memilih,
Merubah dan Merancang Media Pembelajaran
Untuk
membuat media yang tepat untuk kegiatan pembelajaran biasanya akan meliputi
salah satu dari tiga kemungkinan yaitu (1) Memilih media pembelajaran yang
sudah tersedia. (2) Merubah media yang sudah ada, (3) Merancang pembuatan media
yang baru.
4.
Perumusan
Materi
Materi
berkaitan dengan subtansi isi pembelajaran yang harus diberikan. Sebuah program
media di dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai oleh siswa.
5.
Pelibatan
Siswa
Situasi
pembelajaran yang efektif adalah situasi belajar yang memberikan kesempatan
siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus
dilibatkan semaksimal mungkin dalam proses pemanfaatan media.
6.
Evaluasi
Tujuan
evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan
dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur dalam penggunaan media, untuk
memeriksa apakah penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan
guru dalam penggunaan media, memberi informasi untuk kepentingan administrasi,
dan untuk memperbaiki media itu sendiri.
Baca Juga: Pendidikan Jasmani Secara Umum
PRINSIP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut
Mukminan (2008)
mengatakan untuk mengembangan media pembelajaran perlu diperhatikan prinsip VISUALS,
yang dapat di gambarkan sebagai singkatan dari kata-kata, sebagai berikut:
Visible
: Mudah Dilihat
Interesting
: Menarik
Simple
: Sederhana
Useful
: Isisnya berguna/bermanfaat
Accurate
: Besar (dapat dipertanggung jawabkan)
Legitimate
: Masuk Akal
Structured
: Tersusun dengan baik
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pemilihan media menjadi langkah awal bagi seorang guru
dalam memilih media yang cocok untuk proses pembelajaran yang akan di
laksanakan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Sutjiono (2005, p. 82) menjelaskan:
keberhasilan
menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan.
Kesimpulannya penggunaan media pembelajaran untuk kesuksesan pembelajaran
menjadi cerminan guru yang bijak dan cerdas dalam menyesesaikan suatu masalah
yang muncul dalam pembelajaran.
Menurut Ali (2009, pp. 13-14) ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihian media, yaitu:
1)
Keterbatasan
sumber setempat. Artinya apabila media tidak terdapat pada sumber-sumber yang
ada maka media itu harus di beli.
2)
Apabila
media dibeli atau di buat sendiri maka aka nada fasilitas dan tenaga yang akan
dipakai.
3)
Factor
yang menyangkut dengan keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang
bersangkutan bertahan lama atau tidak.
4)
Efektifitas
dalam jangka waktu yang panjang.
Baca Juga: Pengertian Seni dan Pengelompokan Seni
MANFAAT
MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Nurseto (2011, p. 22) menjelaskan manfaat media pembelajaran sebagai
berikut:
1.
Menyamakan
persepsi siswa. Dengan melihat objek yang sama dan konsisten maka siswa akan
memiliki persepsi yang sama.
2.
Mengkonkritkan
konsep-konsep yang abstrak. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem
pemerintahan, perekonomian, berhembusnya angin, dan sebagainya. Bisa menggunakan
media video, gambar, grafik, atau bagan sederhana.
3.
Menampilkan
objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan gambaran
mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candid an sebagainya. Atau menampilkan
objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, kuman, virus, semut, serangga,
dan sebagainya yang berbentuk sangat kecil.
4.
Menghadirkan
objek-objek yang terlalu berbahaya atau objek yang riskan apabila dihadirkan
didalam kelas. Misalnya guru akan menjelaskan menggunakan gambar atau video
mengenai, gunung meletus, kutub utara, binatang buas, lautan, peralatan
perkakas, dan sebagainya.
5.
Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan
lambat (slow motion) maka dalam media
filem yang terlalu cepat dapat sedikit diperlambat untuk memperlihatkan tentang
lintasan peluru, melesatnya anak panah, proses atau teknik dalam berbagai
cabang olahraga, bisa juga memperlihatkan proses suatu ledakan. Demikian juga
gerakan-gerakan yang terlalu lambat agar dapat diamat maka dipercepat seperti
pertembuhan kecambah, mekarnya sebuah bunga atau proses keluarnya kupu-kupu
dari kepompong dll.
Baca Juga: 5 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Jangan Lupa Langganan (Gratis), Share dan Comment Agar
Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, M. (2009).
Pengembangan media pembelajaran interaktif mata kuliah medan elektromagnetik. J Jurnal Edukasi Elektro, 5(1).
Andjani,
T. R. (2018). Definisi dan Kawasan Teknologi Pembelajaran. J Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Falahudin,
I. (2014). Pemanfaatan media dalam pembelajaran. J Jurnal Lingkar Widyaiswara, 1(4), 104-117.
Molenda,
H. R., & James, D. (1982). Instructional Media and The New Technology of
Instruction. J Canada: John Wiley Son.
Mukminan.
(2008). Pengembangan Media Pembelajaran.
Universitas Negeri Yogyakarta
Nurseto,
T. (2011). Membuat media pembelajaran yang menarik. J Jurnal Ekonomi dan pendidikan, 8(1).
Rudi
Susilana, M. R. S., Cep. (2008). Media
pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. CV. Wacana
Prima.
Sutjiono, T. W. A. (2005). Pendayagunaan
media pembelajaran. J Jurnal Pendidikan
Penabur, 4(4), 76-84.
Komentar
Posting Komentar