PENYEBAB MUNCULNYA KEKERASAN TERHADAP ANAK
PENYEBAB
MUNCULNYA KEKERASAN TERHADAP ANAK
Menurut Kominisi Nasional Perlindungan Anak dalam (Tripeni, 2013, p. 5 ) menjelaskan ada beberapa penyebab munculnya kekerasan
terhadap anak yang terjadi dilatarbelakangi karena:
1. Faktor ekonomi, yaitu kekerasan timbul karena ekonomi.
Tertekannya kondisi keluarga yang disebabkan hempitan ekonomi merupakan faktor
yang paling banyak terjadi.
2. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan dalam keluarga
terjadi kekerasan yang melibatkan baik pihak ayah, ibu ataupun saudara yang
lainnya. Kondisi ini menyebabkan tidak terletaknya kekerasan terjadi juga pada
anak. Anak sering sekali menjadi sasaran kemarahan orang tua.
3. Disfungsi keluarga, adalah peran orang tua tidak berjalan
sebagaimana seharusnya. Adanya disfungsi peran seorang ayah sebagai pemimpin
keluarga dan peran ibu sebagai sosok yang membimbing dan penyanyagi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Bullying, Wajib Diketahui
4. Pandangan keliru terhadap posisi anak dalam keluarga. Latar
belakang terjadinya child abuse dalam
suatu keluarga sangat beragam, misalnya ialah karena kondisi pperekonomian
keluarga yang sulit, yang mengakibatkan timbulnya tingkat stress yang tinggi
dalam keluarga, sehingga anak menjadi tempat pelampiasan, atau dengan
membiarkan anak dan tidak memenuhi kebutuhannya.
5. Latar belakang budaya juga dapat menjadi pemicu
terjadinya kekerasan dalam keluarga terhadap anak. Kekerasan yang dilakukan
bertujuan agar anak menghormati orang tua dan melaukan atau menuruti semua
perkataan yang diperintahkan oleh orang tua. Dalam lingkungan budaya tersebut,
kekerasan yang dilakukan untuk mendidik anak dianggap sebagai hal yang wajar.
Baca Juga: Penyebab Remaja Melakukan Bullying
Adapun menurut Kusumayati (2002) dalam (Tripeni, 2013, p. 5) menjelaskan terdapat 3 faktor yang berperan dalam terjadinya
kekerasan fisik pada anak, yaitu:
1. Karakteristik
Orang Tua dan Keluarga
Faktor-faktor yang sering terjadi dalam keluarga
antara lain:
a.
Keluarga
dengan hanya satu orang tua.
b.
Orang
tua yang agresif dan impulsive.
c.
Para
orang tua juga menjadi salah satu korban kekerasan fisik pada masa anak-anak.
d.
Orang
tua yang dipaksa menikah saat belasan tahun sebelum siap secara emosional dan
ekonomi.
e.
Adanya
masalah atau konflik dengan hukum.
f.
Jumlah
anak yang banyak.
g.
Orang
tua tidak mempunyai pekerjaan atau status ekomoni yang rendah.
h.
Pernikahan
yang saling menciderai pasangan dan perselisihan.
i.
Kondisi
lingkungan yeng terlalu padat.
j.
Ketergantungan
obat, alkohol, atau sakit jiwa.
k.
Pengetahuan
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sangat terbatas.
l.
Keluarga
yang baru pindah dari suatu tempat yang baru dan tidak mendapatkan dukungan
dari semua keluarga dan kawan-kawan.
Baca Juga: Psikologi Secara Umum
2. Beban
Dari Lingkungan
Lingkungan hidup dapat meningkatkan beban terhadap
lingkungan perawatan anak.
3. Karakteristik
Anak yang beresiko tinggi perlakukan salah (Child
Abuse)
Beberapa faktor anak yang beresiko tinggi untuk
kekerasan fisik yaitu:
a.
Anak
normal, tetapi di asuh oleh pengasuh karena orang tua yang sangat sibuk atau
sibuk bekerja.
b.
Anak
dengan retardasi mental, orang tua merasa malu.
c.
Anak
dengan kelainan tingkah laku seperti hiperaktif mungkin terlalu nakal.
d.
Anak
yang tidak dinginkan.
e.
Anak
yang lahir premature, terutama yang mengalami konflik neonatal, berakibat
adanya keterikan bayi dan orang tua yang membutuhkan perawatan yang
berkepanjangan.
(Tripeni, 2013).
Itulah beberapa penyebab terjadi kekerasakan pada
seorang anak, dengan orang tua dan masyarakat umum mengetahui ini semoga menjadi
pembelajaran untuk kedepannya agar tingkat kekerasan kepada anak semakin
menurun dan juga yang perlu diketahui bahwa pendidikan orang tua itu sangat
penting dan pengetahuan soal pertumbuhan dan perkembangan anak perlu diketahui
oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Jenis Jenis Kekerasan Anak (Child Abuse)
Jangan Lupa Langganan (Gratis), Share dan Comment Agar
Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Tripeni, T. (2013).
Kekerasan Pada Anak (Child Abuse) Di Pendidikan Anak Usia Dini Mojokerto. J Hospital Majapahit, 5(2).
Komentar
Posting Komentar