PERBEDAAN PSIKOLOGI DAN PSIKIATER

 

(Dokter psikiater sedang menganalisis pasein)

PERBEDAAN PSIKOLOGI DAN PSIKIATER

Sebagian banyak orang ada yang menyamakan antara psikologi dan psikiater. Secara objek studi/fokus studi keduanya memang mempelajari mengenai jiwa manusia, tetapi psikiater adalah cabang dari spesialisasi ilmu kedokteran yang bidang utamanya mengenai penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jiwa. Menurut Supratman and Mahadian (2016, p. 8) mengatakan tugas dari dokter psikiater adalah mengobati orang-orang sakit atau pengalaman dari ganguan jiwa, walaupun banyak teknik yang dilakukan dalam psikiater, tetapi pada dasarnya psikiater tidak terlepas dari teknik pengobatan medis. Pendidikan untuk menjadi psikiater itu melalui pendidikan kedokteran, mulai dari fakultas kedokteran sehingga menjadi dokter umum selama enam tahun dan setelah itu mengambil pendidikan spesialis kedokteran jiwa selama tiga tahun.

Baca Juga: Psikologi Secara Umum

Psikologi mempelajari perilaku pada umumnya, makadari itu tidak hanya mengatasi penyakit-penyakit. Menurut Supratman and Mahadian (2016, p. 9) menjelaskan psikologi lebih banyak berhubungan dengan orang normal dari pada dengan orang sakit, teknik yang digunakan oleh seorang psikolog adalah observasi dan berbagai bentuk wawancara, mulai dari konsultasi, konseling, sampai psikoterapi. Dibawah ini ada beberapa metode psikologi diantaranya:

1.     Metode Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti yang melaksanakan eksperimen tersebut harus dapat menguasai situasi. Pada dasarnya peneliti harus dapat menguasai situasi, yang berarti peneliti harus dapat menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam situasi sesuai dengan kehendaknya. Hal ini dikarenakan metode ini hendak menemukan prinsip-prinsip yang bekerja dalam tingkah laku mengungkapkan hubungan sebab akibat. Dengan menimbulkan atau meniadakan situasi tertentu, peneliti dapat melihat reaksi-reaksi tertentu dari orang yang di periksa. Dengan kata lain, situasi dalam eksperimen sengaja dibuat. Metode ini prinsip dasarnya yaitu memanipulasi kondisi dan manusia dilihat sebagai organisme yang sama (Feldman, 2003; Turner, 1995).

(Identifikasi Pasein)

2.     Observasi Ilmiah

Dalam observasi ilmiah tidak ditimbulkan situasi-situasi dengan sengaja. Peneliti hanya dengan sengaja melakukan mengamatan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang terjadi secara spontan (Turner, 1995), tidak dibuat-buat dan karenanya dapat disebut sebagai situasi yang sesuai dengan kehendak alam yang alamiah. Hasil peneitian ini kemudia dicatat dengan teliti untuk kemudia untuk dicari kesimpulan-kesimpulan. Contohnnya, pada sekelompok pengunjuk rasa bisa diamati siapa yang menjadi pemimpinnya, dan bagaimana pola dia dalam memberi semangat pada pendukungnya.

Baca Juga: Self Control (Pengendalian Diri)

3.     Sejarah kehidupan

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber daya yang penting untuk lebih mengetahui jiwa orang yang bersangkutan. Contohnya, dari cerita ayahnnya, seorang yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa ia bukanya orang yang pandai, tetapi minatnya dari kecil memang suka dalam music, sehingga dia tidak cukup serius dalam mengikuti proses pendidikan disekolah formal. Menurut Supratman and Mahadian (2016, p. 10) mengatakan sejarah kehidupan ini dapat disusun melalui du acara yaitu:

·        Pembuatan buku harian. Suatu saat tertentu seseorang yang diperiksa diminta untuk menulis buku harian untuk beberapa lama dan sewaktu-waktu diperiksa untuk diadakan penilaian atau di analisis.

·        Rekonstruksi Biografi. Cara ini lebih sering dilakukan. Pertama dikumpulkanlah data mengenai riwayat hidup orang yang akan diperiksa. Data ini yang kemudia disusun kembali menjadi biografi.

Metode-metode tersebut sering sekali dipakai oleh psikolog. Meskipun demikian, memang sering terjadi tumpang tindih antara psikolog dan psikiater. Psikiater akhir-akihir ini tidak berorientasi medis saja, tetapi sudah memperhatikan faktor-faktor sosial, kebudayaan dan lain-lain. sebaliknya, dalam psikologi pun dikenal bidang-bidang psikologi klinis atau psikologi abnormal yang menangani masalah-masalah yang timbul sebagai akibat adanya gangguan kejiwaan. Di amerika serikat, beberapa psikolog klinis yang sudah mengmbil program pelatihan tambahan khusus, boleh membeli obat atau menulis resep, tetapi masih banyak pro kontranya, sedangkan di Indonesia sama sekali belum berlaku (Supratman & Mahadian, 2016).   

Baca Juga: Penyebab Munculnya Kekerasan Pada Anak

Jangan Lupa Langganan (Gratis), Share dan Comment. Agar  Tidak Ketinggalan Artikel Terbaru Dari Journal Extract. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Feldman, R. S. (2003). Esentials of Understanding Psychology. McGraw Hill: Boston.

Supratman, L. P., & Mahadian, A. B. (2016). Psikologi Komunikasi. Deepublish: Yogyakarta.

Turner, J. S. H., Donald, B. . (1995). Lifespan Development. In. Hacourt Brace Collage: Forth Worth.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN MATEMATIKA MENURUT 6 PARA AHLI

PERBEDAAN ANTARA JIWA DAN NYAWA

PENGERTIAN SENI DAN PENGELOMPOKAN SENI

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

TAHAP PEMBELAJARAN MOTORIK

JENIS JENIS KEKERASAN ANAK (CHILD ABUSE)

SELF-CONTROL (PENGENDALIAN DIRI)