Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIK DALAM TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Gambar
  (Guru) PRINSIP-PRINSIP PENDIDIK DALAM TEORI BELAJAR HUMANISTIK Menurut Freire (2002) Penuturan Knight tentang humanistic ialah “Central to the humanistic movement in education has been a desire to create learning environment where children would be free from intense competition, harsh discipline, and the fear of filure”. Hal mendasar dalam pendidikan humanistik adalah keinginan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang menjadikan peserta didik terbebas dari kompetisi yang hebat, kedisiplinan yang tinggi, dan ketakutan gagal. Freire mengatakan; “Tidak ada dimensi humanistik dalam penindasan, juga tidak ada proses humanisasi dalam liberalisme yang kaku” PRINSIP-PRINSIP PENDIDIK HUMANISTIK Menurut Qodir (2017, p. 192) menjelaskan Prinsip-prinsip pendidik humanistik, yaitu: 1.      Siswa harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya. 2.    

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Gambar
  (Anak Belajar) TEORI BELAJAR HUMANISTIK Dalam dunia pendidikan pencapaian proses belajar harus berjalan dengan baik, makadari itu setiap guru/pendidik sering kali terus belajar dalam mengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang strategi dalam proses pembelajaran agar efektif dan baik. Dalam hal ini salah satunya guru/pendidik harus mengetahui apa itu teori belajar Humanistik. Menurut Qodir (2017, p. 188) menjelaskan pendidikan dan pembelajaran bagi setiap individu manusia merupakan “personal requirement” yang harus dipenuhi oleh setiap manusia guna meningkatkan taraf hidupnya dan mengangkat derajatnya, apakah itu dilakukan di lingkungan keluarga sebagai organisasi terkecil, sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Teori Belajar Humanistik Menurut Roberts (1975) mengatakan pada dasarnya humanistic merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak makna sesuai dengan konteksnya. Disisilain humanistic berarti minat terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bersifat ketuhanan. Sedang