PENGERTIAN MOTIVASI (DEFINITIONS OF MOTIVATION)

(Motivasi)

PENGERTIAN MOTIVASI

Sardiman (2011, p. 73) menjelaskan istilah motivasi “berasal dari kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melalukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.” Dalam belajar, motivasi merupakan hal yang sangat penting. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseoarang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu, jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Makin tepat motivasi yang di berikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.

Baca Juga: 3 Konsep Tentang Kurikulum

Menurut Haggis (2004) mengatakan motivasi adalahdorongan mental yang dapat menggerakkan dan mengarahkan  perilaku  manusia,  termasuk belajar.  Dalam  motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan insentif”. Keadaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Menurut Soemanto (1983) motivasi adalah “kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberikan dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Thomas L. good dan Jere B. Briphy dalam (Masni, 2017, p. 37) berpendapat bahwa motivasi itu merupakan sebagai suatu penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku seseorang dalam melakukan perbuatan tertentu. Individu yang akan melakukan suatu perbuatan mempunyai suatu energi penggerak dan mengarahkan untuk memperkuat perbuatan itu untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Clifford T. Morgan dalam (Masni, 2017, pp. 37-38) menjelaskan bahwa “motivasi berhubungan dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek dari motivasi, ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior)”.

Baca Juga: Tahap Pembelajaran Motorik

(Merenung)

Adapun menurut Hamalik (2002, p. 175) mendefinisikan “motivasi itu merupakan suatu hal yang mendorong timbulnya suatu perbuatan, mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang dikehendaki, dan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan itu. Motivasi hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang terkait dengan kebutuhan, maksudnya bahwa individu mempunyai dorongan untuk memenuhi kebutuhannya”.

Melihat dari pernyataan-pernyataan yang dijelaskan diatas, pada dasarnya motivasi itu sendiri adalah sebuah dorongan mental atau psikologi seseorang untuk bertingkah laku mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Bila kita punya suatu tujuan dengan motivasi kuat maka besar kemungkinan akan membuahkan hasil, namun sebaliknya jika kita punya tujuan tapi tanpa adanya motivasi, tentunya kemungkinan akan berhasil lebih kecil daripada seorang yang mempunyai motivasi.

Baca Juga: Perbedaan Antara Jiwa dan Nyawa

Motivasi menjadi salah satu konsep psikologi yang paling banyak digunakan dalam olahraga. Menurut Firdaus (2012, pp. 82-83) menjelaskan Kebenarannya, motivasi menjadi suatu hal yang sangat urgen. Robert N. Singer, seorang tokoh psikologi olahraga terkenal pernah membuat formula:

Performance = Learning + Motivation

Berdasarkan formula di atas, Singer ingin menunjukan betapa pentingnya motivasi dalam sebuah olahraga. Seseorang akan mendapatkan prestasi yang optimal apabila ada proses pembelajaran dan didukung oleh motivasi yang kuat. Maka, berlatih saja tidak cukup tanpa adanya arah dan usaha yang optimal.

Baca Juga: Perbedaan Psikologi dan Psikiater

 

Terimaksih Sudah Membaca Artikel Journal Extract Semoga Bermanfaat. Jangan lupa share dan comment. Terimaksih.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, K. (2012). Psikologi Olahraga Teori dan Aplikasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan: Universitas Negeri Padang Press

Haggis, T. (2004). Meaning, identity and ‘motivation’: expanding what matters in understanding learning in higher education? J Studies in Higher Education, 29(3), 335-352.

Hamalik, O. (2002). Psikologi belajar mengajar: Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Masni, H. (2017). Strategi meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. J Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5(1), 34-45.

Sardiman, A. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 2011: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemanto, W. (1983). Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN MATEMATIKA MENURUT 6 PARA AHLI

PERBEDAAN ANTARA JIWA DAN NYAWA

PENGERTIAN SENI DAN PENGELOMPOKAN SENI

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

TAHAP PEMBELAJARAN MOTORIK

JENIS JENIS KEKERASAN ANAK (CHILD ABUSE)

SELF-CONTROL (PENGENDALIAN DIRI)